Selasa, 31 Desember 2013

PAPANDAYAN: Gunung Eksotis Nan Indah




PRELUDE

Papandayan adalah salah satu dari 3 gunung yang mengelilingi Kota Swiss Van Java atau Kota Garut, Jawa Barat. Terletak di Ds. Cisurupan dengan ketinggian 2665 mdpl merupakan gunung tertinggi ke-5 di Provinsi Jawa Barat. Gunung ini terkenal dengan kawah nya yang sangat besar sehingga dapat terlihat dari jarak yang cukup jauh sekalipun sepanjang perjalanan dari Kota Garut ke Ds. Cisurupan. Selain itu Gunung Papandayan adalah satu dari rangkaian 3 gunung yang mengelilingi Kota Garut selain Gunung Cikuray dan Gunung Guntur. 

HOW TO GET THERE?
Dari Gerbang Tol Cileunyi, Bandung kita dapat naik bus apapun yang menuju Kota Garut tepatnya ke Terminal Guntur cukup dengan membayar Rp 20.000,- cukup murah bukan? Dari Terminal Guntur kita dapat menyewa angkot apabila rombongan, namun apabila kurang dari 5 orang lebih baik berangkat pukul 5 subuh  dari Terminal Garut sehingga tiba di terminal pukul 6-7 pagi sehingga harga angkot tidak terlalu mahal menuju Ds. Cisurupan (Pertama turun di Terminal harga menuju ke Cisurupan Rp 15.000,-). Dari Terminal Guntur lalu turun di Alun-Alun Ds. Cisurupan kemudian menyewa mobil pick up yang dapat menampung sampai 12 orang. Apabila keperluan logistik masih kurang terdapat Alfamart dan pasar tradisional di dekat Alun-Alun Desa Cisurupan, cukup mudah akses nya bukan?

WHAT'S UNIQUE HERE?
Keunikan dari Papandayan sendiri adalah jalur trekkingnya yang landai sehingga cocok untuk pendaki pemula. Awal pendakian dari pos kita melewati kawah Papandayan yang penuh dengan bebatuan sulfur. Sumber mata air di gunung ini mudah untuk didapatkan diantaranya di Pondok Seladah, jangan sekali-kali mengambil air disekitar kawah sebab air tersebut sudah terkontaminasi oleh belerang. 3 tempat yang unik di Papandayan yaitu Hutan Mati, Pondok Selada, dan Tegal Alun. Hutan Mati terdiri dari pohon-pohon yang telah terbakar oleh letusan gunung sehingga tanpa ada daun dengan hanya meninggalkan batang-batang pohonnya saja. Dilokasi ini adalah favorit untuk mengabadikan momen karena keunikannya tersebut. Sedangkan Pondok Selada adalah tempat biasa para pendaki mendirikan camp dan terdapat beberapa bunga Edelweis serta sumber mata air. Tegal Alun saat ini menjadi area Konservasi sehingga dilarang untuk mendirikan tenda disini sebab disinilah banyak bunga Edelweis besar yang berumur puluhan tahun tumbuh dengan suburnya. Pohon-pohon edelweis disini saya rasa cukup berbeda dengan gunung-gunung lainnya sebab ukurannya sangat besar sehingga dapat menyembunyikan 2 orang sekaligus dibalik rimbunnya. Selain itu menurut legenda masyarakat terdapat Harimau Jawa (dalam bahasa Sunda: Maung) yang menjaga daerah ini sampai puncak pada waktu malam hari. Sehingga lebih baik tidak mengusik mahluk yang telah lama mendiami wilayah tersebut bukan?

TIPS 
Pendakian Gunung Papandayan nyaman dilakukan sepanjang tahun. Namun apabila tujuan anda menikmati keindahan alamnya datanglah pada bulan Maret-Juni dan Oktober-Desember. Bunga Edelweis tanpa malu bermekaran dengan indahnya serta panorama kota Garut dapat dilihat dari Hutan Mati dan Puncak Gunung Papandayan


BUDJET
Bus Gerbang Tol Cileunyi - Terminal Guntur Garut: Rp 20.000,- /Orang/PP
Angkot Terminal Guntur Garut - Alun-Alun Cisurupan: Rp 16.000,- /Orang/PP
Pick-up Alun-Alun Cisurupan - Camp David: Rp 36.000,- PP /Orang/PP
TOTAL: Rp 72.000,- *) Logistik makanan tidak dihitung

THE STORY
Ini adalah trip dadakan di akhir tahun, maklum mahasiswa sedang libur masa tenang waktu itu sebelum menuju UAS, tapi waktu itu saya sudah lulus dan menjadi pengangguran yang tetap stay di kota pendidikan Jatinangor sebelum akhirnya pulang kampung hehehe. Anggotanya adalah teman-teman satu kos saya diantaranya adalah Rahman, Haryo, Kiting, dan Reza (cabutan dari Medan) yang pada ikut trip ini, sebelumnya ada 4 anggota lain yang ingin ikut tapi terkendala masalah waktu so kami lah yang akhirnya tetap berangkat dengan persiapan slengean tapi tetap safety procedure hehehe.

Day 1
Kami berangkat ke Garut tepat jam 12 malam, carter angkot dari kantor kelurahan Jatinangor menuju gerbang tol cileunyi. Malam itu tidak terlalu dingin tapi cukup sepi mungkin orang-orang sudah mempersiapkan liburan akhir tahun mereka menyambut tahun yang baru. Kami berlima tidak kesulitan untuk segera mendapatkan bus tujuan garut karena setiap 30 menit selalu ada bus yang lewat dengan berbagai merk mulai dari Ekonomi dan Bisnis.


Selasa, 12 November 2013

MAHAMERU: Puncak Abadi Para Dewa


PRELUDE
Penggalan lirik tentang betapa dahsyatnya Gunung Semeru atau Mahameru ini di ceritakan dengan merdu dalam tembang grup band papan atas Indonesia, Dewa 19. Ketinggian 3676 mdpl membuat semua orang yang berjiwa petualang tertantang untuk  menginjakkan kaki di puncak abadi para dewa ini.


"Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut `Ranu Kumbolo`
Mahameru berikan damainya
Didalam beku `Arcapada`
Mahameru sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa" 

HOW TO GET THERE
Apabila menggunaka kendaraan umum berupa kereta api, kita dapat mecarter angkutan umum dari Stasiun Kota Malang menuju Pasar Tumpang. Cukup mengeluarkan biaya Rp 100.000,-/grup untuk dapat mencapai gerbang pertama untuk menuju destinasi selanjutnya. Dari Pasar Tumpang kita dapat menggunakan truk sayur/jeep untuk menuju Desa Ranupane dengan biaya Rp 30.000,-/orang. Ranupane adalah desa terakhir dan juga gerbang untuk pendakian menuju gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, pendaki wajib melaporkan jumlah kelompok dan barang bawaan yang dibawa selama pendakian kepada petugas.

WHAT'S UNIQUE HERE?

Mahameru adalah salah satu surga bagi para pendaki dan penggiat alam lainnya. Kilauan Danau Ranukumbolo dari matahari yang terbit malu-malu dari ufuk timur seakan menyambut pendaki dari luar kota Malang yang kelelahan pada malam pertama di TNBTS (Taman Nasiona Bromo Tengger Semeru). Sekilas pemandangan ini seperti coretan tugas menggambar dari taman kanak-kanak. Melanjutkan perjalanan dari Ranukumbolo langsung disambut destinasi yang tidak kalah indahnya. Setelah menaklukan Tanjakan Cinta, mata akan dimanjakan dengan hamparan bunga lavender bak karpet nyaman di negeri dongeng, jejeran hutan cemara disekelilingnya sangat mengesankan tidak kalah dengan pemandangan alam luar negeri. Dari puncaknya kita dapat melihat luas ke arah mata angin mana pun. Ke arah utara terdapat keindahan Gunung Bromo yang terkenal ke mancanegara, ke arah barat laut terdapat Gunung Arjuno dan Welirang, ke arah barat terdapat Gunung Kelud dan dikejauhan nampak Gunung Lawu, ke selatan terdapat Samudera Indonesia, ke arah timur terdapat Gunung Argopuro dan dikejauhan terdapat Gunung Lawu. Negeri di atas awan itu ada disini, di Mahameru!

TIPS
Pendakian Gunung Semeru dibuka setiap awal Mei sampai dengan akhir tahun di bulan Desember. Namun apabila ingin merasakan semua keindahannya datanglah di bulan Mei-Juni dimana bunga Lavender bermekaran dan juga bunga Edelweis Jawa juga banyak tumbuh, jalan trek pendakian juga tidak terlalu berdebu karena pada saat puncak musim kemarau harus menggunakan masker agar debu tidak terhirup ke dalam saluran pernafasan melalui hidung.

BUDJET
Kereta Api Bandung - Malang: Rp 300.000,-/orang PP
Angkot Malang - Ps. Tumpang: Rp 30.000,-/orang PP
Truk sayur/jeep ke Ranupane: Rp 60.000,-/orang PP
Tiket masuk TNBTS plus kamera: Rp 10.000,-/orang
TOTAL: Rp 400.000,- *) Logistik makanan tidak dihitung


Sincerely,
Abie Nugraha

Senin, 30 September 2013

PULAU TIDUNG: Refreshing Ala Ibu Kota

PRELUDE
Pulau Tidung? Ya! Sudah tidak asing bagi telinga para traveller ataupun orang awam yang senang pergi berlibur. Pulau yang terletak di daerah administrasi Kep. Seribu Jakarta Utara ini mungkin salah satu objek wisata alam bagi penduduk yang ada di Ibu Kota Jakarta yang cukup sumpek dengan bangunan-bangunan hutan beton bertingkatnya. Sepertinya di pulau ini kita dapat melepaskan segala kepenatan yang ada di Ibu Kota kita tercinta, ga heran sih warga nya banyak yang stress sehingga memerlukan ketenangan sejenak dan rehat dari kebisingan segala hiruk pikuk perkotaan. Di Pulau Tidung ini setidaknya tidak ada kendaraan roda empat yang hampir tiap hari membuat macet jalanan. Ya mari kita simak ada apa aja sih yang menarik disini?

HOW TO GET THERE?
Dari pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara kita dapat menyewa Speedboat secara kolektif dengan beberapa penumpang lain yang akan menuju ke Pulau tersebut. Pelayanan penyeberangan biasa dimulai pagi hari sampai sore hari, apabila berada di Pulau Tidung tanpa merencanakan untuk menginap, lebih baik kembali ke Muara Angke pada sore hari. Untuk mencapai tempat ini cukup mudah karena di Jakarta biasanya dapat menggunakan Taxi.

WHAT'S UNIQUE HERE?
Pemprov DKI Jakarta nampaknya cukup serius menjadikan pulau ini sebagai destinasi wisata bagi warga Ibu Kota dan sekitarnya, ini terbukti dengan banyaknya wahana wisata yang disediakan, diantaranya Banana Boat, Penyewaan Sepeda untuk berkeliling pulau, Snorkeling, dan menikmati bibir pantai pulau tidung. Sehingga tidak heran suasana liburan seperti di tempat wisata lainnya seperti Pangandaran. Dari sini dapat dinikmati pemandangan matahari terbenam di pulau ini yang cukup cantik, bahkan apabila tidak menginap di pulau ini pun, di saat perjalanan pulang pun masih dapat menikmati sunset tersebut dengan beberapa pulau-pulau kecil selama perjalan.

TIPS
Akhir pekan adalah pilihan terbaik bagi anda ataupun keluarga untuk mengunjungi pulau ini. Tapi apabila anda menginginkan pulau yang cukup sepi cobalah datang pada hari biasa / weekday sehingga anda dapat menikmati suasana pulau tanpa harus merasakan pulau dengan cita rasa mall yang banyak orang berlalu-lalang.


Sincerely,
Abie Nugraha


GUNUNG GEDE: Seperti namanya, memang gede!



PRELUDE
Gunung Gede, ya seperti namanya gunung ini memang benar-benar gede! Entah mengapa disebut demikian, mungkin orang jaman "baheula" dapat melihat gunung ini dengan sangat jelas dari jarak yang cukup jauh. Gunung ini adalah salah satu favorit bagi pendaki, selain dekat dengan kota-kota di Jawa Barat seperti Bandung, Cianjur, Sukabumi, Bogor dan juga Ibu kota Jakarta maka ga heran sih gunung ini setiap weekend pasti ramai dikunjungi.

"Sejarah dan legenda yang merupakan kepercayaan masyarakat setempat yaitu tentang keberadaan Eyang Suryakancana. Suryakancana adalah Putra dari Dalem Cikundul atau Rd. Aria Wira Tanu I, pendiri Cianjur dan bupati Pertama Cianjur, hasil dari pernikahannya dengan Putri Jin. Masyarakat percaya bahwa Eyang Suryakencana yang notabene nya adalah bangsa jin, masih bermukin di sekitar gunung Gede, dan menjadi penguasa bangsa jin di gunung tersebut. Pada saat tertentu, banyak orang khususnya penganut Agama Sunda Wiwitan masuk ke goa-goa sekitar Gunung Gede untuk semedhi / bertapa maupun melakukan upacara religius." Kata Om Wiki.

HOW TO GET THERE?
Dari Jatinangor, menggunakan Bus umum dari gerbang tol Cileunyi, cukup membayar Rp 20.000,- maka anda dapat duduk dengan nyaman di dalam bus lalu dapat turun di Cibodas atau Gunung Putri. Dari kedua tempat itu kita dapat melakukan pendakian dengan melapor ke pos pendakian sebelumnya. Untuk dapat bisa mendaki gunung tersebut dapat dilakukan booking online ke website resmi Gunung Gede http://www.booking.gedepangrango.org/ disebabkan dengan pembatasan kuota pendakian sebanyak 500 orang/hari, maka disarankan untuk membooking H-30 untuk dapat menikmati keindahan alam Gunung Gede.

WHAT'S UNIQUE HERE?
Apabila kita melakukan jalur dari Cibodas, kita dapat menikmati beberapa tempat yang cukup nyaman, diantaranya yaitu
  • Telaga Biru. Di Telaga Biru air telaga dapat seakan-akan berubah warna karena terdapat ganggang yang hidup didasarnya. Danau kecil berukuran lima hektar (1.575 meter dpl.) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru. 
  • Air Terjun CIbereum. Air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di Jawa Barat.
  • Air Panas. Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas. Bagi para pendaki disini bisa melepaskan lelah sejenak dengan merendamkan kaki, tapi jangan sampai mencemari ya!
  • Kandang Batu dan Kandang Badak. Untuk kegiatan berkemah dan pengamatan tumbuhan/satwa. Berada pada ketinggian 2.220 m. dpl dengan jarak 7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas.
  • Puncak dan Kawah Gunung Gede. Panorama berupa pemandangan matahari terbenam/terbit, hamparan kota Cianjur-Sukabumi-Bogor terlihat dengan jelas, atraksi geologi yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kawah. Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon. Berada pada ketinggian 2.958 m. dpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas.
  • Alun-alun Suryakencana. Dataran seluas 50 hektar yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Berada pada ketinggian 2.750 m. dpl dengan jarak 11,8 km atau 6 jam perjalanan dari Cibodas.

TIPS
Bulan yang ideal untuk pendakian adalah pada bulan Mei-Agustus sebab pendakian pada saat musim ini adalah yang terbaik, meminimalisir terkena badai/hujan yang turun yang dapat menyebabkan kedinginan parah/hipotermia. Selain itu pemandangan di puncak akan lebih jelas dan tidak berkabut disebabkan telah memasuki musim kemarau, serta tumbuhan bunga Edelweis banyak bermekaran pada bulan ini.

BUDJET
Bus Umum Cileunyi - Cibodas: Rp 40.000,-/orang PP
Angkot Cibodas - Pos TNGP: Rp 10.000,-/orang PP
Tiket Masuk TNGP: Rp 10.000,-/orang
TOTAL: Rp 60.000,- *) Logistik makanan tidak dihitung

Sincerely,
Abie Nugraha

Minggu, 08 September 2013

Pantai Santolo Garut Selatan

PRELUDE
Pantai Santolo terlatak di Kabupaten Garut bagian selatan. Memakan waktu sekitar 3,5 jam perjalanan dari Garut kota untuk mencapai pantai ini. Pantai ini selain dikenal sebagai tempat wisata, juga terdapat pelabuhan nelayan tradisional yang setiap pagi nya ramai memperdagangkan hasil laut di pasar nelayan tersebut.

HOW TO GET THERE?
Apabila kita berangkat dari kota Bandung dan sekitarnya agar lebih mudah disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi rute perjalanan diantaranya melawati jalur Rancabali - Naringgul - Cidaun - Rancabuaya - Santolo.

WHAT'S UNIQUE HERE?
Menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam tetap menjadi primadona di pantai ini, selain itu kita juga dapat menikmati hidangan makanan laut yang cukup murah. Pada pagi hari kita dapat menuju pasar nelayan yang memperdagangkan hasil tangkapan laut dan juga biota laut yang unik. Selain itu juga terdapat beberapa olahraga pantai diantaranya voli pantai, sepakbola pantai, bermain layang, dan hal yang umum lainnya seperti bersepeda, dan mandi pasir.

TIPS
Lebih baik datang ke pantai ini sekitar bulan Maret sampai dengan Mei, sebab saat ini sudah mulai banyak wisatawan yang berkunjung ke pantai ini, khususnya wisatawan dari Jawa Barat. Sehingga bila kita berkunjung pada saat musim liburan mungkin kondisinya sama seperti di pantai Pangandaran. Dengan berkunjung pada bulan Maret - Mei kita dapat menikmati pantai yang cukup sepi dan juga tidak terganggu oleh musim hujan dan udara yang tidak terlalu panas.


Sabtu, 17 Agustus 2013

Famous Beach: Pangandaran

PRELUDE
Pangandaran, mungkin hampir setiap orang di Pulau Jawa sudah tahu keberadaan dan keindahan pantai ini. Wajar setiap weekend atau musim liburan banyak orang yang berkunjung ke pantai ini. Terletak di wilayah adminsitrasi Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Pangandaran menjadi salah satu sektor pariwisata andalan yang sudah cukup terkenal dikalangan para traveler ataupun orang awam sekalipun. Pangandaran juga meraih label sebagai pantai terbaik di Pulau Jawa menurut AsiaRooms.

HOW TO GET THERE?
Dari Kota Bandung, kita bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor/mobil pribadi menuju arah Cileunyi-Rancaekek. Kemudian mengambil jalur Tasikmalaya-Ciamis. Apabila menggunakan kendaraan umum dapat menggunakan bus dari terminal Cicaheum dengan trayek Bandung-Ciamis. Seelah itu disambung menggunakan elf/minibus Ciamis-Pangandaran. Cukup mudah mencapai pantai ini sebab petunjuk jalan juga mudah ditemui selama perjalanan.

WHAT'S UNIQUE HERE?
Pantai menjadi destinasi utama untuk bersantai, namun masih banyak beberapa keunikan dari pantai Pangandaran itu sendiri, yaitu: kita dapat melihat matahari terbit dari sisi pantai timur dan matahari terbenam dari pantai barat pada hari yang sama, pantai landai dengan hamparan pasir putih, air jernih serta aman untuk berenang, dapat menyelam dan menikmati pemandagan laut, dan terdapat Goa Jepang peninggalan Perang Dunia II.

TIPS
Setiap bulan Muharam pada Kalender Islam, tepatnya disisi pantai timur diadakan acara "Hajat Laut", yaitu upacara yang dilakukan para nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan YME dengan melarutkan sesajen ke laut lepas. Selain itu pada bulan Juni atau Juli sering diadakan Festival Layang-Layang untuk menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Pangandaran.

Penginapan di Pangandaran relatif murah apabila kita memakai rumah warga yang disewakan dengan range 50ribu-200ribu per malam. Namun apabila ingin kenyamanan banyak tersedia hotel-hotel dengan fasilitas memadai yang dapat menyempurnakan liburan anda.


Desa Dayak Pampang

PRELUDE
Sekitar bulan Februari 2012 saya berkesempatan mengunjungi sebuah Desa Budaya yang ada di Samarinda, Kalimantan Timur. Tepatnya adalah Desa Pampang, yang merupakan tempat suku Dayak Pampang tinggal. Suku Dayak Pampang adalah sub-etnis dari Dayak Kenyah yang berasal dari Desa Long Us, Apokayan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur.

HOW TO GET THERE?
Gerbang utama Kaltim saat ini masih harus melalui Kota Balikpapan, dari Bandara Sepinggan Balikpapan kita dapat menggunakan jasa mobil sewaan menuju Samarinda yang biasa digunakaan untuk 4-5/orang. Setiap orangnya dikenakan biaya sekitar 70-100ribu. Akses dari Ibu Kota Kaltim, yaitu Samarinda memakan waktu sekitar 1-1,5 jam. Desa Pampang terletak di Samarinda bagian Utara sekitar 20 KM dari pusat kota. Akses angkutan umum belum tersedia untuk menuju ke Desa Pampang tersebut namun dapat menggunakan sepeda motor/mobil sewaan untuk mencapai Desa tersebut. Perjanan ke Desa tersebut cukup mudah sebab tidak perlu harus menembus lebatnya hutan ataupun naik turun gunung seperti yang orang awam perkirakan. Dari pusat kota kita cukup menuju ke utara melalui jalan raya Samarinda - Bontang. Seteah itu dari pinggir jalan perhatikan tulisan yang berada di sebelah kiri  yang bertuliskan Desa Budaya Pampang. Dari sana kita cukup mengikuti jalan melalui perkampungan dan kebun milik warga.

WHAT'S UNIQUE HERE?
Keunikan dari Desa ini adalah warga dari Dayak Pampang tersebut tetap memegang teguh warisan budaya leluhur nenek moyang mereka. Disini kita dapat melihat langsung Dayak bertelinga panjang yang mayoritas adalah keturunan asli dari Dayak Pampang. Selain itu terdapat rumah adat "Lamin" yang merupakan rumah panggung besar dengan tiang-tiang penyangganya penuh ukiran ornamen khas Dayak. Kita juga dapat mendengarkan langsung seni musik khas suku Dayak yang biasa dikenal dengan nama "Sampek" menggunakan sejenis kecapi namun diperagakan dengan cara seperti memegang gitar dengan nada-nada indah, unik, dan merdu. Pernak-pernik unik yang ada disini berupa manik-manik yang biasa dijadikan sebagai souvenir berupa gelang, kalung, anting, dan hiasan-hiasan lainnya. Manik-manik tersebut merupakan ciri khas yang memiliki identitas dan setiap orang pasti akan langsung mengetahui bahwa souvenir tersebut berasal dari Kalimantan.

TIPS
Lebih baik datang ke Desa ini pada hari Minggu mulai jam 10 pagi, kita dapat membeli berbagai macam pernak-pernik dan berkeliling disekitar Desa Pampang. Setiap jam 2 siang dimulai pagelaran tarian-tarian adat khas Dayak oleh pemuda-pemudi Desa tersebut. Biasanya 8 tarian dilakukan seperti Tari Nyelamai Sakai (Tarian menyambut tamu), Ajay (Tarian Perang), Enggang terbang, dan lain sebagainya. Apabila kita ingin mengambil gambar anda bersama suku Dayak lebih baik bertanya dan melakukan penawaran harga, sebab setiap 1 kali photo dikenakan biaya 20-30ribu (5 kali photo bisa 100ribu) tetapi apabila hanya mengambil photo biasa tidak dikenakan biaya sama sekali. Mungkin karena tidak ada biaya tiket masuk (gratis) menuju Desa Pampang ini sehingga penduduk asli hanya mengandalkan pemasukan dari setiap kali photo dan penjualan pernak-pernik.